Awalnya terkesan sepele, ternyata tidak bisa membedakan antara modul dan buku bisa menyebabkan kesalahan fatal. Khusus bagi calon penulis yang ingin menulis, pastikan tahu apa itu modul dan apa itu buku. Agar tidak terjadi kekeliruan, berikut perbedaan antara modul dan buku referensi.
1. Modul
Modul sering digunakan sebagai materi pembelajaran para mahasiswa. Modul juga dapat disebut dengan program pembelajaran terkecil. Modul dibuat dan dikemas bervariasi, ada yang dibuat secara berjilid. Dimaksudkan sebagai bahan pembelajaran yang memang ditujukan untuk proses belajar mengajar di forum atau di kelas.
Modul jika diartikan menggunakan bahasa lebih sederhana, dapat diartikan sebagai bahan ajar dalam bentuk cetak. Dimana bahan ajar ini digunakan sebagai buku pegangan secara mandiri oleh peserta didik. Sebagai buku pegangan proses belajar, modul setidaknya ditulis secara runtut.
2. Macam-macam Isi Modul
Khusus pada modul, dibuat lembar evaluasi pembelajaran, sekaligus sebagai lembar kerja. Di bagian akhir tiap pembahasan, selalu dicantumkan kunci jawaban. Secara garis besar, berikut isi modul yang perlu diketahui oleh calon penulis. Pertama, tulis judul modul. Penulisan judul selain mencantumkan judul modul, di bagian bawah di tulis nama penulisan.
Kedua, adannya petunjuk umum. Petunjuk umum menjelaskan beberapa langkah yang dapat ditempuh. Adapun elemen pada petunjuk umum, yaitu kompetensi dasar, pokok bahasan, indikator pencapaian, referensi, strategi pembelajaran dan lembar kegiatan pembelajaran. Adapun elemen lain seperti evaluasi, materi modul dan evaluasi semester.
Terkait dengan strategi pembelajaran lebih memfokuskan pada metode langkah yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas. Sedangkan pada lembar kegiatan pembelajaran, berisi petunjuk yang dikhususkan untuk mahasiswa/peserta didik ketika menggunakan lembar kerja ini.
Dibagian evaluasi pada modul secara tidak langsung membantu untuk mengukur dan mengetahui kemampuan mahasiswa. Evaluasi diberikan setelah pembelajaran berakhir.
3. Buku
Buku lebih menekankan pada fungsinya. Buku digunakan sebagai sumber bahan ajar. Kode etik penulisan buku minimal memiliki beberapa poin penting, diantarannya tidak menganggu ketentraman sosial, tidak menyinggung unsur sara dan isi buku tidak menimbulkan prokontra antar etnis, golongan ataupun budaya. Buku yang baik adalah buku yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
4. Macam Jenis Buku
Ada banyak jenis buku, mulai dari buku pegangan, buku motivasi, buku ajar, buku teks, hingga buku fiksi. Masing-masing macam buku memiliki fokus yang berbeda dan memiliki segmentasi berbeda pula. Misal buku referensi, dibuat dan diperuntukan sebagai bahan bacaan saja. Atau misal buku pegangan, dikhususkan untuk pegangan guru atau pengajar.
Secara garis besar, macam-macam buku dibagi menjadi dua. Yaitu fiksi dan nonfiksi. Berikut sedikit ulasannya.
a. Fiksi
Buku fiksi memiliki banyak jenis dan genre. Ada jenis novel, teenlit hingga kumpulan cerpan atau kumpulan puisi. Pada dasarnya, penulisan fiksi ada banyak genre. Seperti berikut
ü Cergam, kepanjangan dari cerita bergambar. Dari segi segmentasi pasar, memang lebih banyak diminati oleh kawula muda, dibandingkan oleh orang dewasa.
ü Komik, juga cerita bergambar, hanya saja di sajikan dalam bentuk berseri. Ada pula yang dibuat satu cerita langsung selesai. Konflik pada komik ini lebih kopleks.
ü Ensiklopedi, menurut Wikipedia, ensiklopedi merupakan karya referensi atau ringkasan yang disertai dengan ringkasan informasi. Terkait dengan penyusunannya, ensiklopedi disusun sesuai dengan alphabet.
ü Nomik adalah sebutan untuk novel komik. Jadi buku yang ditulis disertai dengan gambar-gambar.
ü Antologi cerpen dan antologi puisi juga termasuk ke dalam genre fiksi. Kumpulan pusisi/cerpen bisa dibuat dari banyak penulis, atau satu penulis saja.
ü Biografi, meskipun buku biografi termasuk fiksi,namun dari segi isi, buku biografi di bagian dalam isi berupa fakta. Hanya saja pengemasannya saja.
ü Catatan harian ada yang bisa dibuat menjadi buku. jadi semacam jurnal, hanya saja lebih bersifat subjektif.
ü Novel/dongeng adalah buku fiksi yang dibuat dengan alur cerita dan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian cerita yang lebih kompleks.
b. Non fiksi
Buku nonfiksi inilah yang sempat disinggung sebelumnya. Ada banyak sekali macam-macam buku nonfiksi. Setidaknya ada
ü Buku motivasi, jenis buku referensi atau buku pengetahuan yang memiliki pesan moral untuk memberikan motivasi dan mengembangkan semangat si pembaca.
ü Buku ajar di khususkan untuk buku pegangan dan buku referensi tambahan untuk peserta didik. Topik dan tema buku ajar ini memiliki banyak disiplin ilmu, yang tidak bisa disebutkan satu-satu, karna memang ada banyak sekali.
ü Buku referensi, Buku referensi merupakan buku rujukan yang bersifat faktual maupun nonfaktual. Buku referensi faktual misalnya, ada buku kesaksial dan buku yang memiliki nilai nilai berkredibilitas. Adapun buku non faktual, yang termasuk dalam hal ini adalah buku statistik dan masih banyak lagi.
ü Jurnal memiliki macam-macam. Ada jurnal penelitian, jurnal ilmiah. Jadi, jurnal dalam arti luas ada banyak. Dimana setiap jurnal memiliki spesifikasi yang bebeda-beda, yang akan di ulas di artikel yang lain.
ü Prooceding adalah kumpulan dari hasil penelitian atau hasil dari kumpulan jurnal. Biasannya satu prooceding ditulis lebih dari satu penulis.
Buku nonfiksi merupakan buku yang paling banyak digunakan. Alasannya sederhana, karna memang buku jenis ini lebih banyak digunakan untuk berbagai hal. Mulai untuk pegangan pembelajaran, hingga untuk buku ketrampilan. Itulah perbedaan antara modul dan buku, semoga ulasan ini bermanfaat.
Sumber: Berbagai Sumber
Tidak ada komentar :
Tulis komentar...