Selasa, 07 Mei 2019

Menulis Buku Biografi: Teknik Pengumpulan Data Dari Narasumber Selasa, 07 Mei 2019


Hal penting dalam menulis buku biografi adalah mengambil data. Pengambilan data sangat penting dan vital, berikut ada beberapa cara pengambilan data saat ingin menulis buku biografi.

Menulis buku biografi yang baik adalah menulis para tokoh yang terkenal dan memiliki pengaruh. Bisa juga menulis biografi orang biasa yang menginspirasi. Saat menulis buku biografi tokoh besar yang sudah meninggal, dapat mengambil data lewat keluarga yang masih hidup dan orang-orang terdekatnya. Sebelum mengulas cara pengambilan data, ada beberapa macam biografi. Berikut ulasannya.

1.      Macam-macam Biografi
ü  Dari Sudut Pandang Penulis
Macam-macam biografi dari sudut pandang penulis dibagi menjadi dua autobiografi dan biografi. Pertama autobiografi, autobiografi penulis menulis cerita kisah hidupnya sendiri. Kedua biografi, penulis menulis cerita tokoh atau kisah tokoh.

Selama proses penulisan biografi dari sudut pandang penulis secara teknis penulisan ada dua hal yaitu authorized biography dan anauthorized biography. Pertama, authorized biography biografi yang ditulis sepengetahuan narasumber/tokoh yang ditulis. Dalam menulis tokoh-tokoh yang berpengaruh, namun sudah wafat disebut anauthorized biography. Anauthorized biography ini juga berlaku untuk tokoh yang ditulis tidak tahu jika kisahnya ditulis.

ü  Dari Sudut Pandang Isinya
Biografi dari sudut pandang isi dibagi menjadi dua bentuk, yaitu biografi perjalanan hidup dan biografi perjalanan karir. Biografi perjalanan hidup isinya mengulas tentang kisah atau perjalanan hidup tokoh yang diceritakan. Tentunya cerita yang diangkat adalah cerita yang menginspirasi. Berbeda dengan jenis biografi perjalanan karir menuliskan perjalanan karir si tokoh yang ditulis.

ü  Berdasarkan persoalan yang diulas
Macam-macam biografi dari segi topik yang diulas, ada tiga hal yang perlu diketahui. Yaitu biografi politik, intelektual biografi dan biografi jurnalistik. Buku biografi politik mengulas tentang politik. Data yang dikumpulkan berdasarkan riset dari penulis. Ada juga intelektual biografi menulis biografi tokoh melalui penelitian, observasi dan riset yang dituangkan dalam gaya penulisan ilmiah.

Terakhir biografi jurnalistik, adalah penulisan yang dilakukan dengan metode wawancara. Metode wawancara menjadi cara mengumpulkan data tokoh yang ditulis sekaligus sebagai rujukan. Oleh karena itu, dalam metode ini penulis penting memiliki ketrampilan menggali data lewat wawancara.

2.      Teknik pengambilan data dalam menulis biografi
ü  Riset
Riset adalah metode atau cara mengumpulkan informasi. Informasi yang terkumpulkan tersebut nantinya akan mengeluarkan solusi. Riset dilakukan secara tersistematis. Pada dasarnya riset memiliki tujuan memudahkan penulis untuk memfokuskan arah tujuan dari topic yang akan ditulis. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan riset. Sebagai berikut.

ü  Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dapat digunakan untuk memudahkan penulis mengidentifikasi masalah. Tahap awal satu ini bisa dibilang tahap awal yang penting dan krusial. Karena biografi yang menginspiratif dan disukai oleh pembaca sebenarnya tergantung dari identifikasi masalah ini. Oleh sebab itu, identifikasi masalah yang baik harus research question nya harus spesifik dan jelas. Jika identifikasi masalah sudah terpecah, itu berarti sudah menyelesaikan 50% tahap awal menulis.

ü  Observasi dan Deskripsi
Pengambilan data dapat dilakukan dengan cara mengobservasi. Jadi penulis dituntut memiliki kemampuan merekam situasi saat dilapangan. Terutama menangkap permasalahan.

ü  Menyusun Hipotesis
Menyusun hipotesis adalah tahap ketiga dalam melakukan riset. Penyusunan hipotesis yang sudah dibuat untuk dibuktikan dan di uji. Fungsi hipotesis pada dasarnya sebagai pedoman yang mengarahkan tulisan biografi yang sedang di tulis yang saling berhubungan.

ü  Menguji Eksperimen
Setelah penyusunan hipotesis sudah dilakukan, tahap selanjutnya perlu dilakukan pengujian hipotesis. Sekedar mengetahui apakah hipotesis yang dibuat benar atau tidak. Hasil pengujian bisa dilakukan dengan beberapa cara, bisa dilakukan dengan tes laboratorium, tes ketelitian lapangan dan masih banyak lagi. Uji tes ini tergantung dari tema yang ditulis. Jika buku biografi yang ditulis, maka hanya butuh ketelitian di lapangan, selama proses wawancara dengan tokoh/narasumber.

ü  Varifikasi
Proses verifikasi saat menulis buku biografi sangat penting dan diperlukan. Mengingat tanggungjawab seorang penulis biografi bukanlah menulis fiksi. Dimana data yang ditulis buku biografi adalah fakta. Dengan adannya verifikasi diharapkan dapat menghasilkan karya biografi yang kebenarannya terjamin.

ü  Membuat Teori/Hipotesis
Jika dalam karya ilmiah, tahap terakhir adalah membuat teori, kesimpulan. Khusus untuk buku biografi berbeda dengan karya ilmiah. Penulis hanya dapat membuat kesimpulan. Kemungkinan membuat teori juga tidak menutup kemungkinan juga bisa. Hanya saja teori tersebut berasal dari narasumber.

ü  Wawancara
Membuat buku biografi tokoh terkenal misalnya, ada hal yang perlu diperhatikan saat pengumpulan data. Terutama pengumpulan data melalui metode wawancara. Setidaknya terdapat dua cara wawancara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.

Wawancara secara langsung penulis dapat melakukan pertemuan secara tatap muka dengan tokoh/narasumber. Sedangkan wawancara tidak langsung adalah wawancara yang dilakukan menggunakan media lain seperti telfon, email, chatting atau secara tertulis. Adapun beberapa jenis wawancara yang dapat dijadikan sebagai referensii, sebagai berikut.

a.      Wawancara Berita
Dalam penulisan biografi, jenis wawancara ini jarang dilakukan. Biasannya wawancara ini paling banyak digunakan oleh wartawan. Karena isinya untuk memperoleh keterangan, peristiwa yang ada di lapangan.

b.      Wawancara Personal
Wawancara personal atau disebut dengan personal interview dapat digunakan untuk menulis buku biografi. Karena metode wawancara ini digunakan untuk menggali informasi tentang tokoh yang akan ditulis. Wawancara ini sangat intens dan menyeluruh, karena penulis memang dituntut untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan topik yang ditulis.

c.       Wawancara Eksklusif
Menulis buku biografi juga termasuk wawancara eksklusif. Karena penulis melakukan wawancara tanpa pihak,penulis atau media lain.

d.      Wawancara Sambil Lalu
Dikatakan wawancara sambil lalu adalah wawancara yang dilakukan secara kebetulan. Wawancara yang dilakukan tanpa ada perencanaan sebelumnya.

e.      Wawancara Jalanan
Wawancara jalanan tidak cocok digunakan untuk wawancara dengan rasa sumber yang ingin kita bukukan. Wawancara jalanan ini merupakan wawancara on the spot yang sering digunakan oleh wartawan.

f.        Wawancara Secara Tertulis
Wawancara tertulis adalah wawancara yang dilakukan secara tertulis. Selain wawancara tertulis, ada wawancara cegat pintu dan menghentikan narasumber yang terburu-buru atau tidak mau diwawancarai. Biasanya, juga digunakan oleh wartawan juga.

Itulah beberapa poin penting yang saat menulis buku biografi. Hal yang tidak kalah penting saat menulis buku biografi adalah, ambil narasumber yang ternama dan memiliki pengaruh besar untuk masyarakat.

Serupa dengan "Menulis Buku Biografi: Teknik Pengumpulan Data Dari Narasumber"


Tidak ada komentar :

Tulis komentar...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Messenger Adhan Chaniago.
×
_

Hai! Kamu bisa kirim pesan di sini, jangan Lupa like ya... Terima kasih.