Nah, kalau sudah terlalu banyak ide di kepala seperti ini, berarti harus segera disalurkan. Tujuan awalnya saat itu sederhana: agar otak tetap waras.
Menulis, apa pun jenis tulisannya, ternyata kaya manfaat.
Menulis menjadikan otak terlatih karena selalu berpikir.
Menulis juga bisa menjadi terapi saat kita sedang dalam kondisi stres atau tertekan. Dengan menulis segala sesuatu yang mengganjal di hati, berarti kita telah menyalurkan beban tersebut.
Selain itu, menulis juga membantu kita mengkomunikasikan apa yang ada di kepala dengan jelas sehingga dapat dipahami orang lain.
Dan yang terakhir (dan paling saya sukai!), menulis membuat kita bahagia. Terutama apabila kita menulis secara ekspresif 🙂
Apakah manfaat dari menulis itu akan kita rasakan secara nyata?
Ternyata ya! Itu jika kita membiasakan diri untuk menulis produktif.
Lantas, bagaimana cara untuk bisa menulis secara produktif dan berkelanjutan?
Setelah merasakan sendiri selama bertahun-tahun dengan menjalani profesi sebagai penulis, ini hal-hal yang saya lakukan agar mampu menulis produktif untuk semua karya tulis saya (mulai dari novel sampai artikel blog):
1. Selalu tulis langsung saat ide muncul di kepala
Tidak perlu menunggu sampai ada di ruang kerja dan komputer menyala. Tulis ide-ide kreatifmu saat itu juga pada notes di ponsel, atau di atas tisu.
2. Buat deadline
Agar pengerjaannya teratur dan lancar, tiap kerjaan butuh tenggat waktu, termasuk karya tulismu!
3. Tentukan target masuk akal tiap hari
Dengan urusan rumah tangga saat anak-anak sekolah dan mendampingi mereka belajar sore harinya, saya berusaha realistis untuk menetapkan target menulis, yakni 1/2 halaman tiap hari atau 500 kata tiap hari.
4. Disiplin atur jadwal menulis
Disiplin artinya melakukan sesuatu yang harus dilakukan, termasuk saat kita sedang enggan (baca: malas) menulis.
5. Coba jenis tulisan lain
Ketika lagi mentok dengan karya fiksi yang tengah saya garap, biasanya saya selingi dengan menulis cerpen maupun ngeblog demi refresh pikiran 😀
6. Berkomitmen menyelesaikan naskah sesuai deadline
Hambatan saat menulis akan selalu ada. Tapi, ketika kita sungguh-sungguh menyelesaikan sebuah tulisan, pasti hasilnya akan tepat waktu atau tidak meleset terlalu jauh dari deadline.
7. Berhenti sejenak
Saat pikiran sangat penat atau sedang berhadapan dengan kebuntuan, rehat untuk beberapa saat. Bedakan ini dengan rasa malas. Ketika kepala sudah tidak sanggup lagi berpikir, maka yang kita butuhkan adalah istirahat—atau sesimpel hal yang bikin kita happy!
8. Menulis dengan bahagia
Ah, nggak butuh penjelasan mendalam untuk yang ini ya. Yang jelas, sesuatu yang dilakukan dengan happy pasti hasilnya OK dan bikin “nagih” untuk terus dikerjakan.
Menulis dengan bahagia bikin kita nggak hanya menikmati hasilnya saja, tapi juga proses kreatif itu sendiri.
Dan yang pasti, menulis dengan hati senang dengan sendirinya mendorong kita jadi lebih produktif dalam menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Seperti apa kiat jitu yang biasa kamu lakukan agar bisa menulis produktif?
Sumber: blog.sittakarina.com
Tidak ada komentar :
Tulis komentar...