Pada kesempatan kali ini, mimin cuma mau kasih gambaran umum tentang plot twist, (jangan minta gambaran spesifik, apalagi konsep detail tentang plot twist. Itu bisa jadi buku kalau dikupas)
Plot twist singkatnya alur yang tidak atau minimal sulit ditebak. Untuk menguasainya dibutuhkan latihan dan olah data yang tidak sedikit. Butuh waktu untuk membaca referensi, serta banyak-banyak latihan agar benar-benar bisa menyajikan twist ending yang ciamik. Oke, langsung saja kita bahas secara singkat.
1. Hindari penggunaan judul yang terlalu spoiler.
Nah, apa yang terlintas di benak sahabat jika membaca judul 'Taubatnya Gembong Narkoba,' 'Akhir Hayat Bandar Judi,' Kasih Tak Sampai,' Lewat Diam Aku Mencinta,' sudah jelas kan ending seperti apa? Atau minimal pembaca memiliki banyak praduga tentang alur cerita.
Jika ingin membuat plot twist, hindari penggunaan judul yang terlalu spoiler. Lalu kenapa kenyataannya ada judul seperti itu? Penulisnya memang sengaja tidak menggunakan twist, karena kenyataannya tidak sedikit pembaca yang mencari cerita seperti yang diinginkan. Cerita tentang tokoh yang seperti ini, jalan cerita seperti itu, ending yang begitu. Kenapa? Beberapa pembaca menginginkan cerita yang mewakili keadaan atau pengalamannya. Itulah salah satu alasan judul dibuat spoiler. (Ini akan kita bahas di lain kesempatan.)
2. Buat konsep penyajian.
Ini yang paling sederhana, sebelum membuat twist ending, tentukan terlebih dahulu ending seperti apa nanti yang akan dipakai. Setelah itu, lihatlah dari sudut pandang pembaca, hal-hal apa yang terlintas di benak pembaca, praduga-praduga yang mengantar ke ending sebenarnya. Jika sudah, mulailah membelokkan jalan cerita sehalus mungkin. Bawa pembaca agar tidak memikirkan ending yang telah kita siapkan. Buat mereka semakin jauh dari ending yang sebenarnya. Gunakan konflik dan jalan cerita yang menipu.
Contoh singkat, jika kalian ingin membuat tokoh tertentu mati, tapi ingin pembaca terkejut dengan kematian tokoh tersebut. Apa yang pertama kali dilakukan? Giring opini pembaca, bawa pembaca semakin jauh dari dugaan yang mengarah kepada kematian tokoh tersebut.
Eumm, ingat film Titanic? Apakah ada petunjuk Jack akan mati? Ada, tapi sangat disamarkan. Sejak pertengahan cerita, Jack sudah dibuat kelelahan sehingga fisiknya tidak cukup kuat untuk menahan dinginnya samudra Atlantik lebih lama lagi. Ditambah dia tidak segera menemukan benda yang bisa dijadikan pengganti perahu. Ah, kalian pasti tahu detailnya jika mengamati, jika belum? Tonton filmnya, hihi^^
3. Hindari Twist Ending yang Dipaksakan.
Pernah nonton sinetron yang tiba-tiba tokoh terjatuh tanpa keterangan lalu tertangkap antagonis? Atau tiba-tiba ada mobil dan tokoh tersebut hanya berteriak, padahal jarak mobil masih jauh? Itu contoh twist ending yang dipaksakan. Eksekusinya kasar, membuat tersedak dan terbengong lalu ber–'oh, gitu doang?'
Twist ending yang manis adalah, sejak pertengahan atau awal cerita penulis sudah memberikan petunjuk ending mau seperti apa. Tapi disamarkan sedemikian rupa sehingga tidak disadari oleh pembaca. Begitu sampai di bagian twist pembaca akan berujar semisal: 'oh, tadi kan udah dipaparkan begini dan begitu, seharusnya jelas ending akan seperti apa. Kok saya enggak nyadar dan tertipu ya?' Di keadaan ini pembaca akan puas karena telah 'dibohongi.'
Tidak ada komentar :
Tulis komentar...