Ceritamu Stuck? Mungkin Ada yang Kurang dengan Premismu
Pada pembahasan sebelumnya, sedikit disebutkan bahwa premis adalah inti cerita yang terdiri dari sebuah kalimat. Di dalamnya mencakup tokoh, gambaran plot dan konflik berikut penyelesaiannya.
Singkatnya, premis ibarat pondasi di sebuah cerita. Seperti rumah, jika pondasinya kuat maka dindingnya juga akan berdiri kokoh. Begitu juga dengan cerita. Butuh premis yang kuat untuk menciptakan jalinan antar elemen pada plot yang kokoh.
Lalu bagaimana premis yang bisa dikatakan kuat? Premis yang kuat singkatnya seperti ini:
~Memiliki fokus pada tujuan utama cerita.
~Padat dan singkat.
~Tentukan tokoh utama, konflik serta bagaimana konflik tersebut diselesaikan.
Premis tersebut memiliki fokus pada tujuan utama cerita. Ini berguna untuk menjaga cerita tetap fokus, sehingga tidak melebar kesana kemari.
Premis tidak perlu ditulis panjang lebar, dengan diksi yang berbunga-bunga dan bermajas selangit. Buat secara singkat dan padat.
Walaupun singkat, di dalamnya tetap ada siapa tokoh utama lengkap dengan konflik dan penyelesaian. Nah, jika sudah ada premis yang kuat, langkah selanjutnya adalah membuat logline (pembahasan tentang logline bisa disimak besok.)
Contoh premis:
Masuk ke sekolah favorit tenyata tidak seindah yang dibayangkan, Jhon justru dihadapkan pada serangkaian kecurangan dalam dunia akademis.
Fokus cerita pada premis tersebut adalah, tentang Jhon (tokoh utama) yang menghadapi berbagai kecurangan di dunia akademis di sekolah favorit. Konfliknya dimulai ketika Jhon tahu berbagai macam kecurangan di sekolah tersebut, dia (selaku tokoh utama) berusaha untuk mengungkap kecurangan-kecurangan yang ada (penyelesaian konflik.)
Tidak ada komentar :
Tulis komentar...