Mungkin teman-teman masih ada yang bingung bagaimana mengatur porsi narasi dan dialog agar sesuai? Atau merasa cerita yang ditulis terlalu banyak/sedikit dialog?
Yepp, saya sendiri kadang masih menjumpai dialog-dialog yang sebenarnya tidak perlu. Bahkan terkesan memaksakan, apalagi pada event cerita dengan pembatasan jumlah kata minimal sekian. Kadang ada yang memperbanyak dialog agar jumlah kata sesuai.
Sebenarnya tidak masalah mau dialog sebanyak apapun, tetapi jika pada tempat atau hal-hal yang memang perlu menggunakan dialog. Intinya, gunakan dialog secara tepat agar tetap efektif.
#Sebaiknya
Tidak menggunakan dialog untuk sesuatu yang kurang penting. Mungkin teman-teman masih sering menjumpai, hal-hal yang sebenarnya cukup menggunakan narasi singkat, malah memakai dialog.
Misal:
"Hey, kamu lagi apa?" tanya Rhy.
"Aku lagi baca buku nih."
"Buku apa?"
Itu contoh penggunaan dialog untuk sesuatu yang tidak perlu. Masih ada banyak contoh, tapi teman-teman pasti tahu, kan? Kira-kira seperti apa dialog yang senada dengan itu. Padahal cukup menggunakan narasi singkat, misal seperti ini:
Rhy menghampiriku yang sedang membaca buku biologi.
Gunakan dialog pada hal-hal yang penting, atau hal-hal yang tidak bisa dinarasikan. Saya pernah menjumpai satu halaman lebih hanya berisi dialog. Isinya tentang perdebatan dua orang tokoh. Kebayang kan, bagaimana menarasikan orang yang sedang berdebat? Err ... itu terlalu sulit.
Hal-hal penting yang biasanya (biasanya, karena sifatnya sebatas saran) ungkapan-ungkapan tokoh, tentang apa yang membuatnya senang, kecewa, dll. Atau pesan dan wasiat dari salah satu tokoh. Dialog antar tokoh, perdebatan dll. Intinya hal-hal yang memang seringnya dibicarakan, sesuatu yang memang butuh dijelaskan melalui dialog.
Tidak ada komentar :
Tulis komentar...