Sekilas Tentang Showing dan Telling
"Show don't tell!"
Ungkapan seperti itu agaknya sudah sering kita temui di kolom saran dan kritik, iya gak? (Udah ... iyain aja, ehh ....) Mungkin di antara teman-teman masih ada yang belum paham benar, apa itu showing dan telling?
Singkatnya, showing berarti gaya bercerita yang menunjukkan (show) kepada pembaca, sehingga penulis mengajak pembaca masuk dan merasakan tentang apa yang terjadi dalam cerita. Sementara telling berarti sebatas menyampaikan (tell.) Penulis hanya menceritakan tanpa ada pilihan diksi yang memiliki kesan membawa pembaca ke dalam cerita.
Kelebihan dari teknik showing adalah, feel yang didapatkan pembaca cenderung lebih kuat. Pembaca seolah-olah berada dalam cerita, karena penulis menunjukkan apa saja yang ada di dalam ceritanya. Baik itu melalui pengimajian audio, visual, rasa dll. Berbeda dengan telling yang terkesan datar dan monoton. Pembaca akan cepat bosan dan mungkin enggan melanjutkan membaca karena tulisan terasa datar.
Untuk gambaran singkatnya, bisa disimak contoh showing dan telling di bawah ini.
Contoh telling:
~Dia marah.
~Hari ini cerah.
Contoh showing:
~Dia menggertakkan gigi. Rahangnya mengeras. Tangan mengepal kuat-kuat. Sementara itu, kedua matanya memancarkan sorot murka.
~Langit biru menghampar, tidak ada sedikitpun mendung di langit.
Jadi singkatnya, showing adalah menunjukkan apa yang ada di dalam cerita melalui penggambaran panca indera. Entah itu penglihatan, pendengaran, perasaan dll.
Jika kita menyampaikan dia marah. Pembaca mungkin bertanya-tanya, marah yang seperti apa? Tetapi ketika kita menunjukkan (show) bagaimana gestur si tokoh saat marah, tanpa ada keterangan tokoh tersebut marah pembaca bisa merasakan kemarahan tokoh.
Pun begitu ketika kita mengatakan, hari ini cerah. Cerah yang seperti apa? Nah, sementara saat kita tulis langit biru tanpa awan, pembaca langsung bisa merasakan suasana dari cuaca yang dirasakan di dalam cerita.
Tidak ada komentar :
Tulis komentar...